Minggu, 01 Januari 2017

ANALISIS USAHA PETERNAKAN KAMBING PE (Peranakan Etawa)

Peranakan Etawa

Download full Makalah Di sini
           Ternak kambing khususnya kambing Peranakan Etawa (PE), merupakan salah satu sumberdaya penghasil bahan makanan berupa daging dan susu yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan penting artinya bagi masyarakat. Seiring hal tersebut peternakan kambing memiliki peluang yang cukup besar dengan semakin sadarnya masyarakat akan kebutuhan gizi yang perlu segera dipenuhi. Kambing perah merupakan komoditas baru di Indonesia yang kemungkinan memiliki prospek pengembangan yang baik. Walaupun belum terbukti secara Ilmiah, anggapan yang berkembang di masyarakat adalah bahwa susu kambing dapat menyembuhkan berbagai penyakit pernafasan, seperti asma dan TBC. Oleh karena itu permintaan cenderung semakin meningkat dan harga yang masih cukup tinggi. Di sisi lain kambing perah dapat berperan ganda sebagai peghasil susu dan daging. Dari kebutuhan investasi, usaha kambing pernah memerlukan investasi jauh lebih kecil dibandingkan dengan sapi perah dan disamping ini relatif lebih mudah dalam manajemen.
Kambing perah yang banyak dikembangkan di Indonesia umumya kambing peranakan Etawah (PE), yang umumnya masih lebih dominan sebagai sumber daging dibandingkan dengan sumber air susu. Susu kambing belum dikenal secara luas seperti susu sapi padahal memiliki komposisi kimia yang cukup baik (kandungan protein 4,3% dan lemak 2,8%) relatif lebih baik dibandingkan kandungan protein susu sapi dengan protein 3,8% dan lemak 5,0% (Sunarlim dkk, 1992). Disamping itu dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing lebih mudah dicerna, karena ukuran molekul lemak susu kambing lebih kecil dan secara alamiah sudah berada dalam keadaan homogen (Sunarlim dkk, 1992) (Sinn, 1983).
                Produktivitas biologis kambing cukup tinggi, 8-28% lebih tinggi dibandingkan sapi  (Devendra, 1975). Jumlah anak per kelahiran (litter size) bervariasi 1 sampai dengan 3 ekor dengan tingkat produksi susu yang melebihi dari kebutuhan untuk anaknya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk komersial dan tidak mengganggu proses reproduksinya. Biaya investasi usaha ternak kambing relatif rendah dan pemeliharaannya pun jauh lebih mudah dibanding sapi.
Pengembangan usaha kambing PE mempunyai peluang pasar yang cukup tinggi di Kabupaten tanah datar dan kabupaten limapuluh kota karena daya dukung kesesuaian iklim dan aksesibilitas ke berbagai daerah konsumen. Tingginya impor dan masih rendahnya produksi susu sapi dalam negeri, merupakan pasar yang perlu dijajagi.
                Dari aspek produksi daging, permintaan daging kambing di Indonesia maupun di dunia juga mengalami peningkatan pesat selama 10 tahun terakhir ini. Indonesia mengkonsumsi kambing sebagai salah satu sumber protein hewani yang utama setelah sapi dan ayam. Pasokan daging kambing relatif terbatas karena usaha peternakan kambing di Indonesia di dominasi oleh usaha rumah tangga dengan skala pemilikian 4 – 10 ekor.
Permintaan kambing untuk konsumsi khususnya seperti restaurant dan hotel-hotel masih dipenuhi oleh impor. Hal ini disebabkan daging kambing dalam negeri kurang sesuai untuk masakan yang dikehendaki oleh restaurant dan hotel tersebut.
Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Limapuluh Kota memiliki keunggulan komparatif dalam usaha peternakan kambing karena ketersediaan lahan luas diikuti oleh kemampuan penduduk dalam menangani ternak ini. Perkembangan teknologi dalam bidang peternakan yang pesat memungkinkan untuk mencapai produktivitas lebih dari yang ada pada saat ini.
Dalam suatu usaha peternakan sangat dibutuhkan analisa tentang usaha tersebut, karena suatu usaha akan dapat berjalalan dengan baik apabila usaha memiliki perhitungan finansial yang benar dan rinci.

 Biaya tetap yang diperlukan dalam pegembangan ternak kambing PE meliputi bangunan kandang, pembelian bibit betina dan jantan, sewa lahan, pembuatan gudang, dan lain-lain. Sedangkan biaya operasional yang diperlukan dan dikeluarkan setiap tahunnya mencangkup biaya replacement stock, pakan, obat, tenaga kerja, peralatan dan lain-lain dengan total kebutuhan pertahun.   

0 komentar:

Posting Komentar